Selasa, 10 Januari 2012

bina bicara


1.      Pengertian bina bicara
Bina bicara adalah suatu layanan bagi anak yang memiliki gangguan bicara, agar anak mampu memaksimalkan menggunakan organ bicara dan anak mampu berkomonikasi dengan bai dalam kehidupan sehari.
2.      Perkembangan bicara  anak normal
Bicara adalah suatu kemungkinan manusia akan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan alat bicara. Bicara merupakan suatu perbuatn dari manusia yang sifatnya perseorangan. (L.C. De Vrede Varekamp, 1980:7 )
Berbagai pendapat para ahli tentang tahapan perkembagan bicara anak dimulai paa tahap :    ” bayi baru lahir , akhir bulan pertama, akhir bulan ke dua, akhir bulan ke tiga, sampai akhir bulan ke dua belas”. (Thedo Helbruge, 1988:178) berikut ini tahapan perkembangan bicara sebagai berikut:
*      Reflek vokalisai
Tangis pertama berlangsung sampai umur 2 mnggu pada face ini hnyan mampu mengeluarkan suara belum mampu membeda-bedakan. Mulai minggu ke tiga tangis sudah dapat di bedakan.
*      Meraban (babbling)
Pada tahap eraban kemampuan membuat bunyi yang berangsung pada usia dua sampai tiga bulan. Bayi senang bermain degan suara sendiri seperti orang berkumur- kumur

*      Lalling
Tahap ini berlngsung pada usia lima sampai tujuh bulan. Pada tahap ini mendengar mulai berfungsi dan bayi sudah menyadariakan suara yang dibuatnya, mengamati bunyi dari lingkungan dan bunyi bicaranya sendiri.
*      Echolalia
Priode ini berjalan antara usia Sembilan sampai sepuluh bulan. Mula-mula mencoba suara-suara lingkungan yang didengarnya, suara-suara tersebut merupakan rangsangan awal yang kemudian aan ditirunya. Atas dasar peniruan suara-suara tersebut bayi sudah mampu mengucaokan satu sibol untuk satu pengertian secara lengkap meskipun suaranya belum jelas.
*      Bicara sebenarnya
Bicara sebenarnya merupakan tahap sejati. Mulai pada usia dua belas bulan sampai dua belas bulan, pemahaman terhadap kata-kata sudah lebih banyak dikuasai walaupun ucapannya belum sempurna. Bahas pasif lebih cepat berkembang, dari pada bahasa aktif. Kata yang diucapkan terdiri dua suku kata.  
Seorang anak pada akhir bulan ke  sebelas sudah berada pada tahap pemahaman suatu konsep, hanya saja satu lambang ujaran kadang kala masih melamngkan satu ata lebih symbol. Misalnya aju untuk symbol ujaran baju atau celana.
Sedangkan pada akhir ulan ke dua belas perkembangan bicaranya sudah lebih baik lagi dengan pola mengucapan yang menuju karah kesempurnaan



Gangguan Bicara
Kelainan bicara merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan prilaku komunikasi yang ditandai dengan dengan adanya kesalahan proses produksi bunyi bicara. Kesalahan proses produksi bunyi bicara tersebut menyebabkan kesalahan artikulasi fonem, baik dalam segi titik artikulasi dan dalam segi pengucapan.
Ditinjau dari segi klinis, gejala kelainan bicara dalam hubungannya dengan penyebab kelainanya, dapat dibedakan menjadi  beberapa jenis seperti diuraikan berikut ini:
*      Disaudia
Disaudia adalah atu jenis gangguan bicara yang disebabkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tersebut menyebabkan klien mengalami kesulitan dalam menerima dan mengelola nada dan itensitas dan kualitas bunyi bicara, sehingga pesan bunyi yang diterima tidak sempurna atau mungkin salah maknakan, dengan demikian konsep pembentukan bicara menjadi salah.
Bila kita amati karekteristik bicara klien disaudia adalah sebagai berikut: terdapat kesalahan pengucapan baik dalam mekanisme pergerakan titik artikulasi maupu dalam pengucapannya. Kesalahan dalam penggunaan fonem yang berhubungan dengan alat ucap, intensitasnya semakin berkurang, nadanya cenderung tinggi tidak jarang mereka megalami pitch break atau perubahan nada yang terjadi sear tiba-tiba.
*      Dislogia
Dislogia adalah sebagai satu bentuk kelainan bicara yang disebabkan oleh kemampuan kapasitas berfikir atau taraf kecerdasan yang dibawah normal. Rendahnya taraf kecerdasan menyebab klien dislogia mengalami kesulitan untuk mengamati rangsangan yang diterima dari lingkungannya. Kemampuan mental intelektual yang diperlukan dalam proses berfikir, mengingat, asosiasi, reproduksi dan daya khayal tidak dapat berperan dengan sempurna.
*       Disartria
Disatria adalah  suat jenis kelainan bicara yang disebabkan kelumpuhan, kelemahan, kekakuan atau koordinasi otot alat-alat ucap atau organ bicara sehubung denga adanya kerusakan pada susunan saraf pusat ataupun perifer
*      Disglosia
Disglosia atau mengandung arti kelainan bicara yang terjadi karena adanya kelainan bentuk stuktur dan organ bicara yaitu articulator.sepeti telah kita ketahui bahwa artiklator merupakan bagian akhir dari suatu rangkaian proses bicara yang sekaligus berfungsi sebagai resonator dan memodifikasi suara yang diperoleh daerah glottis atau pangkal tengoroan pada saat fonasi, sehingga menjadi suatu rangkaian fonem yang bermakna.
       Keterlambatan dan gangguan dalam bicara bia memulai dari bentuk yang sederhana seperti bunyi yang tidak normal sampai dengan ketidak mampuan mekanisme motorik oral dalam fungsi untuk bicara. Seorang anak yang mengalami gangguan bahasa mungkin saja dapat mengucapkan satu kata dengan jelas tetapi ia tidak dapat menyusun dua kata dengan baik dan sebaliknya ucapan kata sulit dimengerti.tetapi ia dapt menyusun kata dengan benar
Factor yang mempengaruhi bicara seseorang adalah
*      Factor internal
Yaitu dari factor dalam diri individual seperti kecerdasa, motivasi. Dan fakto organ bicara individu dan pendengaran diri seseorang
*      Factor eksternal
Yaitu dari factor luar seperti lingkungan dan factor social seperti keadaan rumah tangga.kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial
Pembinaan Gangguan Komunikasi
Sebagi upaya dalam pemberian pelayanan kepada anak yang mengalami gangguan komunikasi, terlebih dahulu harus itentukan jenis gangguan klien. Adapun cara menentukan gangguan harus mempunyai keteramilan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara. Tes dan pemeriksaan klini. Dengan mengetahui jenis gaggian secara tepat. Karena dugaan yang kurang tepat akan mempengaruhi hasil latihan yang diberikan atau mungkin akan menambah parah gangguan yang dialami oleh anak.

Metode dan Teknik Pelayanan

v  Metode stimulasi
metode ini dilakukan berdasarkan prinsip pengamatan terhadap suatu rangsangan secara terpadu melalui modalitas sensoris yang dimiliki seseorang dapat dipergunakan untuk memperaiki konsep komunikasi yang salah. Metode stimulasi ini dapat dibedakan lagi atas:



Ø  Metode stimulasi visual
Metode ini merupakan metode perbaikan prilaku komunikasi yang mempergunakan sitem visual. Dalam metode ini penderita melihat mekanisme gerak organ bicara yang benar dan klien berusaha mengerakan organ bicaranya sendiri yang dilihatkan oleh guru.
Ø  Metode stimulasi auditoris
Merupakan stimulasi auditoris ini merupakan suatu metode perbaikan gangguan komunikasi yang mempergunakan system auditoris. Dalam hal ini klien mendengar bunyi-bunyi bicara yang benar dan kemudian berusaha untuk memproduksi bunyi-bunyi bicara yang benar sebagai yang didengar dan model yang diberikan oleh guru.
Ø  Metode stimulasi visual-auditoris
Metode ini gabungan dari metode mendengar dan menirukan gerakan organ bicara
v  Metode phonetic-placement
Metode ini mengutamakan latihan otot-otot dan sendi organ bicara melalui intruksi-intruksi verbal dan dibantu oleh alat peraga visual sesuai pergerakan yang dikehendaki
v  Metode moto-inestetik
Metode ini diebut juga metode manipulasi. Guru memberikan teknik manipulasi secara langsung kepada otot-otot organ bicara atau organ komunikasi yang dipandang pelu. Pemberian manipulasi mempergunakan jari guru atau alat khusus agar penderita mampu mengendalikan gerak organ bicara yang perlu dalam komunikasi.

Peranan Guru dalam Pengelolaan Gangguan Komunikasi
            sekolah luar biasa adalah suatu lembaga pnyelenggara pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus. Oleh karena itu guru memiliki kopetensi yang dibutuhkan untuk menangani anak tersebut.
Penyusunan Bahan Ajar
Untuk menentukan bahan ajar yang sesuai, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
*      Mengidentifikasi jenis kelainan
*      Memilih alternative kelainan esensial
*      Menentukan kemungkinan latihan yang efektif dan efesien
*      Memilih materi yang tepat
*      Menyusun program latihan
*      Melaksanakan evaluasi
*      Mengadakan tindak lanjut

Sarana dan pra sarana latihan
*      Alat alat elektronik
·         Speech trainer yaitu alat yang digunakan untuk latihan bicara
·         Tape recorder alat untuk merekam suara klien
·         Audiometer alat emeriksa pendengaran
*      Alat non-elektrnik
·         Alat latihan meniup
·         Kaca cermin latihan artikulasi